Bima,- Menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan, harga beberapa kebutuhan bahan pokok (Bakok) di Pasar Tradisional Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima, awal pekan ini mengalami kenaikan.
Dibandingkan pekan lalu, kenaikan ini terjadi pada harga gula pasir dan harga telur ayam boiler.
Sementara bahan pokok lainnya, seperti beras premium khususnya dan sayur mayur masih terpantau stabil.
Berikut ini, hasil pantauan harga oleh wartawan media ini pada sejumlah pedagang Sembako di pasar tradisional terbesar di Kabupaten Bima tersebut, Senin (04/02/24) Pukul 11.00 Wita.
Harga beras masih seperti pekan sebelumnya, yakni Rp.17.000 per kilogram.
Telur ayam boiler yang awalnya seharga Rp.2.000 per butir, naik menjadi Rp.2.200.
Kenaikan cukup signifikan ada di harga gula pasir, yakni dari Rp 15.000 menjadi Rp.18.000 per kilogram.
Hasil wawancara dengan sejumlah pedagang, naiknya harga gula pasir jelang Ramadhan sepertinya dianggap hal yang wajar.
“Biasa kalau gula (pasir) dekat puasa, Pak. Naik gitu.” ujar Suci (P/37).
Apalagi, lanjutnya, di Kabupaten Bima belum memiliki Distributor Gula Pasir, sehingga para pedagang harus membelinya di wilayah Kota Bima.
Senada, salah seorang pembeli yang enggan disebut namanya, menyebutkan kenaikan pada harga gula memang biasa terjadi menjelang Ramadhan setiap tahunnya.
“Jadi kerasa wajar kalau gula pasir naik jelang Bulan Puasa begini. Tahun kemarin juga begitu.” ucapnya menanggapi kenaikan harga gula pasir tersebut.
Mengomentari harga bahan pokok lainnya, dia mengaku masih cukup stabil dan terjangkau.
“Yang penting tidak langka,” cetusnya.
Sementara itu, diketahui Pemerintah Kabupaten Bima lewat Dinas Koperindag terus memantau harga bahan pokok di pasaran untuk ditindaklanjuti. (*)
COMMENTS