Bima.Pilarbima.com,-Banyaknyapara pegiat literasi NTB yang bergerak mandiri menjadi modal membangkitkan kesadaran.
"Karena ternyata para pegiat ini bukan mereka yang hadir dengan embel embel lembaga atau organisasi tapi mereka yang benar benar tergerak melihat lingkungan sekitar", ujar Bunda Niken membuka kegiatan Gerakan Untuk Literasi Semesta (GEULIS) di Hotel Jayakarta, Kamis (30/09).
Bunda Niken menyebut Konsorsium NTB Membaca (KNTBM) yang terdiri dari 96 kelompok pegiat literasi sebagai salah satu sumberdaya gerakan literasi dari kelompok pegiat lainnya di desa desa.
Oleh sebab itu, sebagai Bunda Literasi yang juga Ketua TP PKK NTB, ia mencoba mengkolaborasi strategi literasi dengan program PKK yang juga melakukan literasi selain program unggulan Revitalisasi Posyandu yang kini memperluas fungsi dan layanannya sebagai pusat edukasi selain kesehatan. Baik sebagai kader PKK maupun pendamping literasi layanan Posyandu Keluarga. Selain gerakan menemani anak membaca 30 menit setiap hari, Bunda Literasi juga memberdayakan kelompok literasi di desa desa melalui kerjasama kampus dalam program KKN Merdeka seperti di Universitas Teknologi Sumbawa.
Mewakili Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Fakhrul Arrazi mengatakan, gerakan literasi nasional yang mengampu literasi keluarga, sekolah dan masyarakat diramu dalam ekosistem bernama GEULIS.
"NTB dipilih sebagai miniatur project besar ini agar nantinya menjadi barometer literasi nasional", jelas Fahrul.
Dalam kegiatan kelompok diskusi terpumpun (focus group discussion) itu disepakati 21 rekomendasi dalam membangun gerakan literasi semesta. PB,,,,,,
Rilis," Diskominfotik NTB
COMMENTS